Pages

Sunday, September 27, 2009

Dunia Paralel

Dunia paralel….. judul novel yang pernah ku beli beberapa tahun kemarin, gak sengaja banget beli novel ini, hanya krn judul n covernya menarik jadi aku beli aja sebagai tambahan koleksi bukuku. Ketika aku membacanya ceritanya cukup menarik, tapi saat itu masih tak berarti apa-apa buatku, hanya cerita dalam novel.

Kisah cinta 2 orang antara Vian Savitri dan Medy Pramudya, yang tak sengaja bertemu di cuaca yang buruk di bandara sukarno hatta, sama-sama saling menunggu pesawat masing-masing yang terdelay berjam-jam bahkan terancam cancel karena adanya hujan badai yang melanda Jakarta, diperparah adanya airburst yang mengakibatkan sebuah pesawat yang nekad mendarat akhirnya tergelincir keluar landasan, cukup membuat seorang Vian Savitri sedikit trauma. Penantian berjam-jam yang mereka lalui bersama telah menumbuhkan rasa nyaman dan beda di hati masing2, tapi mereka membiarkan pertemuan itu berlalu begitu saja ketika pesawat vian yang menuju Thailand dan pesawat medy yang menuju belanda akhirnya diberangkatkan juga, mereka berjalan ke arah yang berlawanan tapi hati mereka terpaut satu sama lain. Pertemuan pertama yang sangat mengesankan.

Setahun kemudian, Vian sebagai penulis scenario film mengalami kesulitan utk membuat ending dari proyek film yang melibatkannya, akhirnya sang produser memutuskan utk meminta bantuan seorang penulis novel utk membantu kebuntuan vian. Entah takdir atau hanya kebetulan penulis itu adalah Medy pramudya, dan akhirnya mereka berdua bertemu kembali bahkan terlibat kerjasama. Hubungan mereka makin dekat dan makin akrab, ada sesuatu yang beda yang mereka rasakan, tapi sayang kenyataan berkehendak lain, Vian savitri telah menjadi seorang istri dan ibu dari seorang putra, sedangkan medy sendiri baru saja melamar tunangannya ketika berangkat ke belanda kemarin, tapi mereka berdua tidak bias menolak rasa yang tiba-tiba hadir di hati mereka, rasa yang tak biasa, rasa yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya, rasa yang hadir di waktu dan tempat yang salah. Café chocolate telah menjadi saksi cinta mereka berdua, mereka lewatkan waktu 3 jam bersama, untuk pertama dan terakhir kalinya, saling mengagumi satu sama lain, mengungkapkan rasa yang mereka rasakan semenjak pertama kenalan, dan mereka tak pernah menyesali rasa itu walo pada kenyataannya harus tunduk pada realita.

Dulu aku menganggap cerita itu hanya hadir dalam novel, dan aku tak bisa merasakan sepenuh hati inti cerita dari novel ini, tapi sekarang ketika kubaca untuk kedua kalinya… betapa dalam cerita itu kurasakan…. Yaaaa aku sedang mengalami cerita yang sama seperti novel itu, dan dunia paralel bukan hanya sekedar cerita dalam novel :(

Bila saat ini aku cerita dengan orang yang berfikir dengan logika, pasti mereka akan bilang aku bodoh, yaaa aku sendiri menyadari itu, aku memang bodoh, tapi tidak ada kata bodoh dalam cinta. Sampai saat ini aku masih menikmati rasa yang hadir tanpa aku sadari, aku tak bisa pergi begitu saja, begitu juga dia. Entah ikatan apa yang membuat kami melakukan hal bodoh ini, padahal kami berdua sadar hal ini akan menyakitkan akhirnya….. Mungkin aku pihak yang paling sakit nantinya, dan mungkin aku yang harus mengakhiri semua ini, toh sekarang ataupun nanti semua akan menyakitiku, tapi kenapa aku gak sanggup mengakhirinya…….. bener2 suatu kebodohan yang tak bisa diterima oleh akalku, tapi itulah perasaanku. Mungkin ini adalah kesalahan terbesar dalam hidupku. Sempat merutuki waktu, sempat menyesali pertemuan yang terlambat, sempat mengumpat kondisi yang ada…. Tapi itu kemarin…… saat ini aku tidak menyesal telah bertemu dengannya, tak pernah menyesal telah mencintainya, tak pernah menyesal telah melakukan kesalahan, karena rasa ini rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya, cinta yang beda, cinta yang membuatku nyaman, cinta yang membuat sesak di dada tapi tak bisa mengeluarkan air mata. Dan cinta yang paling menyakitkan yang pernah kurasa. Sempat berharap dia memilihku sebagai pendampingnya, tapi harapan itu segera kukubur dalam-dalam karena aku tak ingin menyakiti hati seorang perempuan, karena aku tau rasanya sakit itu, saat ini aku hanya percaya pada takdir Tuhan….. itu saja…..

2 comments:

Anonymous said...

Prikitiew......

Anonymous said...

http://lumerkoz.edu good material thanks http://epsaservicecenter.com/members/Buy-Cipro.aspx koyanaka http://www.ecometro.com/Community/members/Buy-Amoxicillin.aspx elena http://riderx.info/members/Buy-Vicodin.aspx dinning tamura http://www.comicspace.com/clomid/ alsnational neigbouring http://www.comicspace.com/zocor/ sightseeing outbuilding