Pages

Tuesday, July 05, 2005

setengah hati

Melakukan sesuatu kalo cuma setengah hati emang gak enak blaaassss
seharian udah nunggu suatu janji untuk ngasih sesuatu dengan imbalan makan malam (awalnya udah gak iklas) udah terbayang mo makan di suatu tempat yang asyik, walopun makanannya gak asyik, tapi paling gak bisa makan bareng ama orang yang kemungkinan udah berubah asyik juga.

Pulang agak telat, wuih buru2 dunk mandi n sholat magrib, eh sms memberi kabar kalo acara diundur jam 7 aja, ok lah paling gak bisa sholat isya dulu. Nunggunya ternyata nervous juga yaaaaa, berharap seseorang yang menyebalkan itu sudah berubah.
Semenit, dua menit, tiga menit waktu terus berlalu seiring bertambah dinginnya kaki, serasa seperti mayat.... ya ampuunnn segitunyaaaa............
Instrument one lovenya blue memaksa mata yang melototin supernova berpindah melirik SE yang bergetar di kasur, dengan hati yang masih sedikit bergetar dengan ringan kaki ini menuruni tangga untuk menuju pintu depan.

Deg..... sesosok wajah dekil yang sedikit tertutup helm udah duduk diatas motor bututnya,terpakir disisi kost. Jaket biru yang agak norak itu tak pernah terlihat sebelumnya, tapi tak juga kelihatan baru...... pinjem kali ya...... norak banget pokoknya. Negosiasi yang seperti biasa mbulet gak karuan, akhirnya harus memaksa tubuh yang rapi dan wangi ini untuk berlari ke dalam dengan menelan sejuta kekecewaan, entah kemana perginya segala kata2 yang sudah tersusun rapi di otak, tak pernah bisa mengalir dari bibir mungil ini.

Sebuah flashdisk yang berisi program aja, karena foto2 dan tulisan lainnya udah di shift delete ama pemiliknya, terlalu mahal untuk diberikan cuma2 ke orang yang gak pernah bikin hati seneng, akhirnya berpindah tangan juga ke makhluk dekil yang udah nunggu di samping kost beberapa saat lamanya, rasain itu lah yang pantas diterima ama pembohong.

Kecewa mungkin ya kalo sesuatu yang diharapkan gak pernah terjadi. Sampe jam 10 sepasang mata masih melototin game di komputer, walopun sering game over karena gak konsen sama sekali, gumaman kecil yang lebih pantas disebut cacian terus mengalir dari mulut yang masih kesal atas penantian yang tidak pasti. " Ya gak tidur tha, udah malam nih", suatu suara membuat diri tersadar. Angka sudah menunjukan jam 10.30 ketika mata tak bisa terpejam, sesosok tubuh lunglai, penuh dengan lara menatap ke langit2 kamar, buliran air bening berdesakan keluar, hingga akhirnya tubuh lunglai itu tak berdaya, tertidur kecapekan.

Lelah hati tak membuat jiwa bisa beristirahat dengan tenang, suara hujan deras di luar sana membisingkan telinga yang ternyata masih peka juga. Takut....... itu yang terbersit dalam fikiran, kenapa mata sayu itu enggan juga untuk terpejam lagi, waktu masih menunjukkan jam 03.15, masih terlalu dini, jiwa ringkih ini bangkit tuk menyambut pagi.

Lelah, capek dan kecewa masih terpancar jelas dari sorot mata bulat yang terlihat kuyu pagi ini.......... tapi dia masih tersenyum sambil berkata "selamat pagi dunia........."

0 comments: